Thursday, March 1, 2012

BUNCIS



Buncis atau Phaseolus vulgaris L. adalah jenis polong-polongan dari famili Fabaceae. Konon asalnya dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sekitar tahun 1500-an tanaman ini mulai dikenal di Eropa. Dan sejak tahun 1700an ditanam di Afrika, India, dan Pilipina.
Kacang buncis memiliki akar tunjang dan tumbuh menjalar sehinga perlu para-para saat membudidayakannya. Tapi sepertinya ada juga tipe yang tumbuh tegak.
Buncis merupakan sejenis sayur kacang yang berbuah dan mengandung berbagai khasiat yang tidak terdapat pada tumbuhan sekeluarga dengannya.
Sayur yang kaya dengan protein dan vitamin ini membantu menurunkan kolesterol, mencegah kanker, menstabilkan tekanan darah serta mengontrol insulin dan gula darah. Jadi yang punya penyakit diabetes dan darah tinggi silakan banyak-banyak mengkonsumsi buncis ini.
Bukan hanya itu, kandungan serat dan enzim yang terdapat pada buncis konon juga membantu mengatur fungsi pencernaan sehingga mencegah ambeien, dan menurunkan berat badan. Buat yang diet dan ingin menurunkan berat badan, jadikan saja buncis ini sebagai camilan di meja. Blansir saja sebentar, sehingga daripada iseng ngemil makanan lain, pilih buncis saja.
Kandungan gizi buncis dalam 100 gram berat, antara lain: protein 2.4 gr, lemak 0.2 gr, karbohidrat 7.7 gr, kalsium 6.5 mg, dan zat besi 1.1 mg.
Kalau dulu anak-anak malas makan buncis karena teksturnya berserat, apalagi kalau panennya terlalu tua sedikit. Tapi sepertinya kultivar yang sekarang banyak dibudidayakan adalah jenis buncis yang lebih renyah.
Walaupun tidak menghasilkan jumlah protein dan kalori setinggi biji buncis kering, buncis sebagai sayuran merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral yang penting. Selain dikonsumsi dalam bentuk polong yang dimasak, daunnya juga enak untuk lalapan dan dimasak sebagai sayur, tentu pilih yang muda ya, jadi ambil pucuk-pucuk daun mudanya itu.
Baby Buncis
Kalau diperhatikan di pasaran saat ini banyak ditawarkan jenis buncis berukuran mini, tak sebesar ukuran buncis biasa. Bentuk dan rupanya tidak berbeda dengan buncis biasa. Hanya saja, ukurannya lebih kecil karena dipetik saat masih sangat muda. Jadi sebenarnya buncis mini sama dengan buncis biasa. Biasanya yang dipanen muda begini adalah dari jenis buncis tipe tegak.
Walau dipanen muda, rasa buncis mini justru enak: lebih renyah dan manis. Cocok untuk lalap atau teman steak.

No comments:

Post a Comment