Thursday, March 1, 2012

KENTANG



Kentang atau Solanum tuberosum L. adalah tanaman dari famili Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan. Jadi yang kita makan itu adalah umbi batang, bukan buah.
Bisa dikatakan kentang sekarang telah menjadi salah satu bahan makanan penting, digemari hampir semua orang. Bahkan di beberapa daerah, ada yang menjadikannya makanan pokok. Penggila dapur gampang jatuh cinta pada kentang karena memang umbi kentang mudah dimasak sebagai apa saja. Untuk sayuran bisa, dibikin kue juga enak, atau bahkan untuk keripik yang sudah dikenal luas itu.
Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak. Batangnya yang berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua.
Tanaman kentang adalah salah satu tanaman budidaya tetraploid. Asalnya ditengarai dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Itu kenapa sentra-sentra penghasil kentang di Pulau Jawa ini antara lain adalah Lembang-Jawa Barat, Batu-Malang, dan Kopeng-Jawa Tengah.
Varietasnya banyak, meskipun yang kita kenal hanya beberapa, antara lain: “Tess” dan “Granola” yang besar-besar itu. Padahal ukurannya ada juga yang mini sebesar bola bekel. Warna kulitnya juga tak hanya kecokelatan, ada yang kekuningan dan bahkan kemerahan.
Kalaupun asal muasal kentang adalah Amerika Selatan, tapi penyebarannya ke daratan Eropa sangat ekspansif. Bermula dari hasil penjelajahan bangsa Spanyol dan Portugis pada abad XVI. Sebagian ahli sejarah mengatakan Sir John Hawkins-lah yang memperkenalkan kentang di Inggris tahun 1563. Namun demikian penanaman kentang tidak dilakukan sampai Sir Francis Drake membawanya kembali tahun 1586.
Sejarah lain menyebutkan Sir Walter Raleigh yang memperkenalkan kentang di Irlandia dan membawanya ke meja makan istana di Inggris tahun 1619. Baru pada abad 18 kentang dibawa ke Amerika utara dan berkembang di Inggris, skotlandia, Irlandia, Perancis, dan Jerman.
Kandungan Nutrisi
Kentang adalah sumber karbohidrat. Ia juga kaya mineral dan vitamin. Khasiat dari kentang antara lain adalah mencegah kanker, pengobatan asam urat, ginjal, sistem lambung dan jantung, untuk kesehatan lever, jaringan otot, untuk proses peremajaan kulit.
Kandungan gizi kentang dalam 100 gr kentang antara lain: Protein 2,00 gr, lemak 0,30 gr, karbohidrat 19,10 gr, kalsium 11,00 mg, fosfor 56,00 mg, serat 0,30 gr, besi 0,30 mg, vitamin B1 0.09 mg, vitamin B2 0,03 mg, vitamin C 16,00 mg, dan niacin 1,40 mg.
Memilih & Menyimpan Kentang
Memilih kentang mudah saja. Pilih yang masih keras dan mulus kulitnya, tidak banyak matanya. Hindari yang bernoda kehijauan karena itu indikasi kentang mengandung solanin dan kadang pahit rasanya,
Untuk penyimpanan tidak dianjurkan menyimpan kentang di kulkas. Letakkan saja di tempat kering dan sejuk. Jangan mencuci kentang kalau akan disimpan. Dengan teknik penyimpanan yang benar, kentang akan tahan hingga 3 bulan.
Satu hal lagi, jangan simpan kentang dekat bawang ya…nanti kentang cepat busuk. Coba saja kalau tidak percaya. Simpan sebagian besar kentang di tempat kering dan sejuk. Sisanya letakkan bersama bawang. Kita lihat mana yang lebih cepat layu.
Pengolahan
Sebagian besar nutrisi kentang terletak tepat di bawah kulit arinya itu. Itu kenapa kalau mengupas kentang jangan tebal-tebal. Tipis sajalah. Atau kalau mau ya masak saja dengan kulitnya itu. Jadi, kentang cukup disikat dan dicuci bersih, langsung masak lengkap dengan kulitnya.
Pengukusan adalah teknik yang paling tepat agar nutrisi tetap terjaga. Tapi kalau punya microwave lebih baik, karena biasanya kentang kita masukkan microwave dalam balutan aluminium foil. Btw, saat memasak, pilih kentang dengan ukuran sama ya, biar matangnya juga berbarengan.

No comments:

Post a Comment