Thursday, March 1, 2012

NANAS



Nanas atau Ananas comosus (L.) Merr. dikenal keluarga Indonesia sebagai buah meja, dikonsumsi sebagai buah segar. Kadang dijadikan hidangan pembuka ataupun penutup.
Asal muasal nanas dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan tropis ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Bromeliaceae). Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang mirip biji pinus tapi berasa segar layaknya apel.
Nama ‘nanas’ berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna “buah yang sangat baik”. Maklum, sejuta manfaat terkandung dibuah berasa asam manis ini, menggugah selera untuk terus mengonsumsinya
Manfaat Buah Nanas
Harus diakui, banyak diantara kita belum menyadari manfaat di balik buah nanas yang lezat ini. Bahkan, buah berduri ini sering dituduh sebagai penyebab keputihan dan mengakibatkan keguguran kehamilan bila di dikonsumsi buahnya yang masih muda. Tak heran banyak perempuan malas makan nanas. Padahal, riset terkini menunjukkan nanas sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stres.
Posman Sibuea, Lektor Kepala Jurusan THP Unika Santo Thomas SU Medan menyatakan buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan. Kedua vitamin sudah lama dikenal memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai dalang atau provokator berbagai penyakit
Tubuh manusia ini kan amat rentan terhadap pengaruh radikal bebas yang bersumber dari sinar ultraviolet, asap bermotor, dan bahan pengawet makanan, dll. Jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah. Selanjutnya, akan menyerang sel-sel tubuh sehingga terjadilah berbagai penyakit.
Hasil penelitian ilmiah menunjukkan kandungan senyawa fenolik-antara lain myricetin, quercitin, tyramine, dan ferulic acid-buah nanas mampu meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan terjadinya penyakit kanker. Berbagai antioksidan alami ini diyakini amat ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tak berkeliaran mencari asam lemak tak jenuh dalam sel.
Hal yang sama dilakukan vitamin antioksidan-asam askorbat dan betakarotenoid-yang menstabilkan membran sel lensa (mata) dan mempertahankan konsentrasi glutation tereduksi. Dengan demikian, dapat mencegah reaksi oksidasi lipid pada membran sel lensa sehingga kita dapat terhindar dari katarak.
Bromelin yang secara alami ada dalam buah nanas juga diyakini dapat mempercepat penyembuhan luka operasi serta pembengkakan dan nyeri sendi. Bagi penderita wasir atau ambeien dianjurkan mengonsumsi buah nanas 4-5 kali setiap hari karena bromelinnya dapat menghentikan pendarahan dan serat yang dikandung dapat memperlancar buang air besar.
Mencegah Stres
Lebih luar biasa lagi, menurut Wen dan Wrolstad dari Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Oregon State University (2002) melaporkan sari buah nanas memiliki kandungan serotonin sekitar 1,7 miligram-3,15 miligram/100 gram.
Serotonin ini selain berperan mencegah kanker juga dapat menghalau stres. Tahu kan kalau stres berlangsung lama dan berlebihan bisa membahayakan sistem saraf. Agar tubuh mampu menghadapi stres yang kerap menghadang dalam kehidupan kita, maka kita berkewajiban memasok serotonin ke dalam tubuh. Dengan mengonsumsi buah nanas 200 gram setiap hari secara teratur selama beberapa minggu, tubuh memperoleh manfaat ganda.
Selain kecukupan harian vitamin C sekitar 60 miligram terpenuhi, tubuh yang sudah didakwa mengalami stres berat juga dapat normal kembali dan sekaligus dapat menurunkan kadar kolesterol darah sebesar 10 persen. Maka dengan lebih rajin mengonsumsi buah nanas, tubuh memiliki peluang untuk awet muda dan terhindar dari penyakit yang terkait dengan penuaan dini seperti stres, kanker, dan jantung koroner.
Nanas dan Alergi
Hati-hati mengkonsumsi nanas bagi Anda yang alergi terhadap buah bersisik ini. Reaksi alergi yang muncul biasanya akibat makan nanas terlalu banyak: kepala nyeri atau diare. Ada kalanya kulit jadi merah dan gatal. Yang lebih serius lagi, sekitar mulut bisa bengkak atau bahkan korengan!
Untuk mengurangi kemungkinan nanas menimbulkan alergi, ada baiknya dikupas bersih, buang mata-nya jauh-jauh, dan cuci nanas dengan air garam, baru dikonsumsi atau dimasak.
Hal lain, para penderita alergi sebaiknya mempertimbangkan untuk menghindari konsumsi nanas segar. Masak dan olah terlebih dahulu baru dikonsumsi. Kalau dengan cara ini tetap muncul gejala alergi, ya berarti memang tidak boleh makan nanas sama sekali. Dhuh…!
Memilih Nanas
Pilih nanas yang mulus. Secara kasat mata kelihatan bila ada busuk atau bekas benturan pada buah. Hindari yang demikian itu. Gunakan hidung kita sebagai detektif, cium saja nanas tersebut. Kalau harumnya manis, ya berarti nanas siap konsumsi. Tapi kalau agak asam atau bahkan tidak berbau, bisa jadi nanas belum matang, atau dipaksa panen sebelum masak.
Asal tahu saja nanas yang tidak matang rasanya asam. Jika dipanen terlalu muda, ya bakalan asam saja terus meskipun tampilan kulitnya bisa menguning, ini karena nanas tidak mempunyai cadangan yang bisa diubah menjadi gula.

No comments:

Post a Comment