Thursday, March 1, 2012

TELUR



Telur. Sepintas, pasti yang terpikir di benak kita adalah telur ayam, berwarna kecokelatan. Padahal sebenarnya telur terdiri dari banyak jenis: telur ayam – baik dari ayam petelur maupun ayam kampung, telur bebek, telur puyuh, telur entog, belum lagi telur burung onta yang besarnya audzubillah untuk ukuran telur, dan masih banyak jenis telur lain.Saat ini mudah sekali mendapatkan telur, telur ayam khususnya. Harganya relatif terjangkau. Tidak heran jika pemanfaatan telur dalam kehidupan kita menjadi luar biasa beragam; dari dapur hingga meja obat, telur banyak digunakan.Konsumsi per kapita telur di Indonesia, belum setinggi konsumsi per kapita bangsa lain. Data dari Nutrition Close-Up menunjukkan konsumsi telur per kapita bangsa Jepang tertinggi di dunia, sekitar 650 butir per tahun. Masyarakat Perancis menghabiskan 510 butir/orang, Amerika Serikat 450 butir, dan Inggris 330 butir per orang per tahun. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 5,5 kg pertahun. Bila 1 kg telur terdiri dari 16 butir, maka konsumsi per kapita Indonesia 88 butir!Sedikit sekali. Tapi jangan kecil hati, di Indonesia konsumsi protein tergantikan dengan tempe dan tahu sebagai sumber protein nabati. Jadi lumayan memadai lah.
Manfaat Telur
Mengkonsumsi telur sedikitnya 1 butir per hari sangat dianjurkan, mengingat telur adalah sumber protein dengan nilai biologis paling tinggi. Maksudnya, protein telur paling mudah diserap oleh tubuh. Telur memiliki nilai biologi 93,7 persen. Bandingkan dengan susu yang sekitar 83 persen, ikan sekitar 76 persen, dan daging 74,3 persen.Bicara telur seolah bicara protein saja. Padahal dalam sebutir telur juga terdapat berbagai vitamin dan mineral esensial yang penting bagi tubuh seperti thiamin, riboflavin. Lengkap deh, karena ada 13 jenis vitamin, termasuk vitamin A, D, E, dan B. Kandungan mineralnya juga baik karena terdapat fosfor dan zinc.Pada telur terdapat Lutein dan Zeaxanthin. Dua zat ini membantu menjaga kesehatan mata dan melindungi mata dari efek ultraviolet sinar matahari. Selain itu, kedua zat tersebut juga mengurangi risiko terkena penyakit akibat usia lanjut, seperti kebutaan bagi orang yang berusia diatas 65 tahun. Bahkan dengan mengkonsumsi telur cukup, resiko katarak dapat berkurang secara signifikan.Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium (Se). Para pria membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan kuantitas sperma. Satu butir telur memenuhi 10% dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium.Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung vitamin E. Asal tahu saja, kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel-sel saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel saraf. Wanita hamil yang kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada sistem saraf.Putih telur juga memiliki peran yang sangat penting mencegah penyebaran bakteri. Menurut penelitian oleh peneliti di Jepang, zat peptide yang ada di telur mengikat bakteri E.Coli dan mencegah untuk bisa menyebar.Pokoknya lengkap deh.
Telur, Baik Untuk Diet
Tak dapat dipungkiri, telur merupakan sumber protein tinggi. Tanpa sengaja kita bahkan selalu menjadikannya sebagai standar ukuran bagi sumber protein lain.Protein berfungsi untuk memperbaiki organ tubuh. Otot, kulit, dan organ-organ tubuh semua tersusun dari protein. Protein sendiri terdiri dari 20 zat asam amino yang berbeda-beda, dan 9 di antaranya tidak diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Telur mengandung 9 zat penting dan asam amino, yang berfungsi meningkatkan kadar protein dalam tubuh.Untuk yang sedang diet, telur tak harus dihindari. Kadar lemak dan kalori telur cukup rendah. Satu butir telur hanya mengandung 71 cal. Dalam sebutir telur terkandung 6,25 gram protein dan sedikit karbohidrat. Sifatnya yang mudah dicerna dan diserap tubuh membuat telur menjadi sumber gizi ideal untuk orang yang sedang sakit terutama untuk penderita gangguan pencernaan.Beberapa dari kita juga mengkhawatirkan tingginya kandungan kolesterol dalam telur. Padahal, Tidak benar asumsi itu. Penelitian di universitas Harvard menyatakan tidak ada hubungan antara penyakit kardiovaskular dan makan telur. Telur dianggap sebagai penyebab stroke dan penyakit jantung koroner. Padahal, dengan konsumsi telur paling tinggi, angka penderita penyakit jantung koroner di Jepang tetap paling rendah
Bakteri Salmonella
Terkadang telur juga mengandung bakteri Salmonella sehingga tidak dianjurkan untuk dimakan dalam keadaan mentah, khususnya bagi orang yang memiliki risiko tinggi seperti wanita hamil, orang lanjut usia, dan anak-anak. Telur sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak terlebih dahulu hingga matang.Di samping itu, sebenarnya cangkang atau kulit si telur itu efektif menjadi tameng untuk melindungi telur dari penularan infeksi bakteri terutama Salmonella enteridis. Cangkang membuat telur cukup steril dan jika pun ada kemungkinan tercemar, risikonya hanya satu dari 20 ribu telur. Telur sendiri memiliki kemampuan melindungi diri dari bakteri mulai dari lapisan yang ada di cangkang, putih, hingga bagian terdalam yaitu kuning telur. Membran di kulit telur mengandung lysozome yaitu substansi yang membantu mencegah infeksi bakteri. Sementara membran di kuning telur memisahkan bagian kuning yang kaya gizi dari bagian putihnya agar bagian kuning tersebut tetap terlindung. Lapisan putih telur itu sendiri mencegah pertumbuhan bakteri.
Alergi Telur
Alergi telur sering terjadi pada anak kita. Saat mengkonumsi telur tiba-tiba muncul bisul merah dan membuat anak tidak nyaman. Ini menjengkelkan. Apa yang menyebabkan alergi?Protein sangat bermanfaat bagi tubuh. Tapi ada beberapa orang yang tidak tahan dengan protein-protein tertentu. Telur misalnya, mengandung protein ovomukoid. Pada orang normal, protein tersebut merupakan ‘teman’ bagi sistim kekebalan tubuh. Tetapi, pada orang alergi, sistim kekebalan tubuh mereka justru mengenali protein tersebut sebagai ‘musuh’. Harus disingkirkan. Sistim kekebalan tubuh kemudian memproduksi suatu antibodi terhadap ovomukoid yang disebut Immunoglobulin E (IgE).Selanjutnya, jika ia makan telur lagi, meski jumlahnya sedikit sekalipun, IgE akan segera mengenali ovomukoid telur, kemudian mengirim sinyal ke sistim kekebalan tubuh untuk mengeluarkan histamin dan beberapa senyawa kimia lainnya ke dalam aliran darah. Gunanya untuk menyingkirkan ovomukoid telur, tetapi pada kenyataannya juga berefek buruk terhadap bagian tubuh lainnya.Histamin adalah senyawa kimia yang sangat kuat, yang dapat mempengaruhi sistim pernapasan, sistim kardiovaskuler, sistim pencernaan dan kulit. Pada alergi yang ekstrim, penderita bisa sampai pingsan. Tapi biasanya alergi telur hanya muncul bentol gatal atau bisulan saja.Tak perlu panik, beri saja anak antihistamin seperti CTM. Biasanya akan membaik dengan cepat. Di samping itu, tunda dulu pemberian telur pada anak hingga usia 2 tahun.
Pemanfaatan dan Penyimpanan
Bisa jadi telur merupakan media yang cocok bagi perkembangbiakan bakteri. Namun demikian tak perlu lah antipati terhadap kemungkinan paparan bakteri ini. Yang penting kita lakukan penyimpanan dan pemanfaatan secara benar.Pilih telur yang masih segar. Biasanya lebih berat dan tidak kocak saat digoyang. Cara lain adalah memanfaatkan cahaya untuk menerawang telur. Telur yang segar tak memiliki kantong udara yang bisa terlihat saat diterawang dengan cahaya. Cara lain adalah memanfaatkan air. Masukkan telur dalam air yang cukup. Telur segar akan tetang tenggelam di bawah dengan posisi ‘tidur’. Sedang telur yang kurang bagus biasanya mengambang.Simpan telur dalam kulkas. Tak perlu dicuci dulu, karena sebenarnya saat ayam bertelur, terdapat lapisan basah yang kemudian mengering dengan cepat, lapisan ini melindungi telur dari paparan bakteri juga. Btw, jangan menyimpan telur terlalu lama ya. Prinsipnya sih semakin cepat dikonsumsi, semakin bagus.Untuk pemanfaatan di dapur, khususnya pembuatan cake ataupun kue, gunakan telur segar yang belum masuk kulkas. Kalaupun sudah masuk kulkas, keluarkan, angin-anginkan hingga mencapai suhu ruangan, baru gunakan.Tips merebus telur: Untuk merebus telur, gunakan api sedang. Cuci telur sebelum direbus. Masukkan ke air yang sudah hangat. Gunakan air yang cukup agar telur bisa diaduk dan digiyang pada awal perebusan. Manfaatnya agar kuning telur tetap di tengah saat matang, dan ketika dikupas kulitnya kuning telur tak mudah ‘unjuk gigi’ akibat tipisnya putih telur yang menyelimutinya.

No comments:

Post a Comment